Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aneka Contoh Alinea Penutup Surat yang Baik

Dalam menyusun sebuah surat, sudah sewajarnya bila dimulai dengan alinea pembuka. Nah, bila terdapat alinea pembuka, maka dengan sendirinya juga harus ada alinea penutup. Alinea penutup juga adalah bagian penting dalam suatu surat.

Alinea penutup pada dasarnya merupakan bentuk penegasan atau kesimpulan dari isi surat. Selain itu, alinea penutup juga dapat mengandung suatu harapan atau ucapan terima kasih atas semua hal yang dikemukakan dalam isi surat itu.

Fungsi alinea penutup ini sebetulnya merupakan kunci dari isi surat. Dengan adanya alinea penutup berarti perbincangan telah selesai. Jadi, apabila surat yang tidak menggunakan alinea penutup seakan – akan terasa belum selesai. Nah, berikut ini terdapat beberapa contoh alinea penutup surat yang baik sebagai referensi.

Baca juga: Format Penulisan Surat Bentuk Resmi (Official Style)

Beberapa contoh alinea penutup:
  • Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
  • Atas bantuan Saudara, terlebih dahulu kami mengucapkan terima kasih.
  • Sambil menunggu pesanan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
  • Sambil menunggu kiriman Saudara, kami ucapkan terima kasih.
  • Kami harap hal ini mendapat perhatian Saudara sepenuhnya, dan tak lupa kami ucapkan terima kasih.
  • Menunggu kabar dari Saudara.
  • Harap hal ini diselesaikan sebagaimana mestinya.
  • Perhatian Saudara terhadap hal ini sangat kami hargai.
  • Besar harapan kami hal tersebut di atas mendapat perhatian Saudara sepenuhnya.
  • Mengingat pentingnya rapat ini, kehadiran Saudara sangat kami harapkan.

Sebagai pelengkap surat yang telah ditutup, maka satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah tanda tangan penanggung jawab atau pengirim. Tanda tangan adalah bagian penting dalam penutup surat. Surat hanya sah bila ditandatangani oleh orang atau pejabat yang berwenang untuk itu.

Tanda tangan penanggung jawab surat ini diletakkan setelah kata penutup. Untuk surat niaga, umumnya didahului dengan kata “Hormat kami”, yang lazimnya diikuti oleh nama perusahaan. Di bawah tanda tangan ini, kemudian juga perlu dituliskan nama terang serta jabatan si penanda tangan.

Sementara untuk surat dinas pemerintahan, maka tanda tangan surat tidak perlu didahului oleh kata “Hormat kami”. Akan tetapi, cukup hanya dengan menyebutkan nama jabatan atau kantornya yang kemudian oleh nama terang di bawang tanda tangan.