Contoh Surat Penagihan atau Surat Peringatan Kedua
Terkadang, pihak debitur tidak dapat mengirimkan pembayaran hutangnya, walaupun tanggal pelunasannya sudah lewat, namun tidak juga mengirimkan surat permintaan penangguhan pembayaran. Jika demikian, maka kreditur dapat mengirimkan surat penagihan.
Surat penagihan adalah surat yang ditulis pihak penjual atau kreditur kepada pihak pembeli atau debitur ketika pembeli tidak atau belum memenuhi kewajibannya dalam membayar hutang atas barang – barang yang telah diterimanya, meskipun jangka waktu atau jatuh tempo pembayaran sudah lewat.
Keadaan seperti ini memang sering terjadi, sekalipun pihak penjual sudah berhati – hati ketika akan memberika kredit (kepercayaan) kepada pemesan. Bahkan, ada kalanya pula, ketika surat penagihan atau surat peringatan pertama sudah dikirimkan, pihak pembeli ternyata masih belum juga memberikan konfirmasi atas pembayaran hutangnya ini.
Kalau demikian, pihak kreditur atau penjual dapat mengirimkan kembali surat penagihan atau surat peringatan kedua. Surat peringatan kedua ini, juga tetap harus memperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan sopan agar hubungan baik tetap terjalin.
Baca juga: Contoh Surat Pemberitahuan Pengiriman Barang
Isi surat penagihan kedua atau surat peringatan kedua
Pada dasarnya, surat penagihan atau surat peringatan kedua isinya adalah untuk mempertegas surat penagihan yang pertama. Dalam surat ini, pihak debitur diingatkan kembali bahwa pesanan yang akan datang hanya akan dilayani jika rekening tersebut telah dilunasi.Jika pada surat peringatan yang pertama ini bisa dilakukan dengan samar – samar, misalnya bersamaan dengan menawarkan barang baru, lalu disertai teguran, atau lainnya, maka pada surat peringatan kedua, hal ini tidak diperlukan lagi. Surat peringatan kedua dapat langsung menyampaikan teguran atau peringatannya saja.
Contoh surat penagihan atau surat peringatan kedua
CV ASIA TEX CENTRAL
Jalan Parkit 111,
Semarang
--------------------------------------------------------------------
Toko “Utama Raga” 2
November 2015
Jalan Matahari
11
Rembang
Tuan yang terhormat,
Menyambung
surat kami tanggal 14 Oktober 2015, dengan ini kami memberiktahukan, bahwa
setelah memeriksa buku – buku debitur kami, ternyata Tuan belum melunasi hutang
Tuan sebesar Rp 14.600.000,00 (empat belas juta enam ratus ribu rupiah), yakni
pada faktur kami no.86 tertanggal 5 September 2015, yang sebenarnya harus Tuan
bayarkan sebelum tanggal 5 Oktober 2015.
Meskipun hal
ini mungkin tidak Tuan sengaja, tetapi untuk menjaga hubungan kita yang sudah
berjalan baik selama ini, kami harap segera setelah surat ini diterima, Tuan
dapat melunasi hutang tersebut. Pesanan Tuan yang akan datang pasti akan kami
laksanakan setelah rekening tersebut Tuan selsaikan.
Selanjutnya atas
perhatian Tuan, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
CV. ASIA TEX SENTRAL
Ttd
Aria Bima Sakti
Direktur